Postingan

Menampilkan postingan dengan label St. Maria Immaculata

Baca Juga

Civil Society dan Gerakan Sosial

Civil society dipahami sebagai ruang publik yang terejawantah dalam organisasi-oraganisasi nonnegara, seperti serikat kerja,  asosiasi-asosiasi pendidikan, badan-badan keagamaan dan media.  Istilah civil society ditemukan oleh Adam Ferguson, filsuf Scotlandia pada abad ke 18.  Setelah Ferguson menemukan istilah tersebut, banyak pemikir sosial politik memberikan pengembangan lebih lanjut.  Oleh: Timotius J  Istilah civil society ditemukan oleh Adam Ferguson, filsuf Scotlandia pada abad ke 18.  Secara harafiah, civil society merupakan terjemahan dari istilah Latin, civilis societas yang digunakan oleh CICERO (106-43 S.M), orator Romawi Kuno. Sementara itu, civilis societas itu sebenarnya merupakan pengembangan lebih lanjut dari konsep Yunani politike koinonia. Setelah Ferguson menemukan istilah tersebut, banyak pemikir sosial politik memberikan pengembangan lebih lanjut. Menimbang kenyataan ini, maka tulisan ini akan coba menenelusuri beberapa pandangan yang pernah mengemuka sehingga dip

Paroki Wae Kajong, Berjuang untuk Berdikari

  Oleh: Timotius J Paroki Wae Kajong merupakan wilayah yang sangat potensial tambang mangan. Tidak mengherankan banyak investor yang masuk untuk mengeksplorasi dan bahkan mengeksploitasi potensi tambang. Paroki yang Relatif Muda Paroki St. Maria Immaculata Wae Kajong merupakan paroki yang relatif muda di Keuskupan Ruteng. Mgr. Eduardus Sangsun, SVD meresmikan paroki ini pada tanggal 8 Juni 2007 yang merupakan pemekaran dari Paroki Loce. Paroki ini berbatasan dengan Paroki Loce di sebelah Timur dan sebelah Selatan, Paroki Robek di sebelah Utara dan Paroki Pateng di sebelah Barat. Mulanya, ada beberapa stasi yang bergabung dalam paroki baru ini, yaitu Stasi Kajong (kini menjadi pusat paroki), Stasi Wae Wua (9 KBG), Stasi Tureng (5 KBG), Stasi Wangkal (6 KBG), Stasi Nggalak (5 KBG), dan Stasi Lante (9 KBG). Kemudian, dalam perkembangan selanjutnya, pada masa Rm. Egis, Stasi Kajong dimekarkan menjadi dua stasi, yaitu Stasi Pusat Kajong dan Stasi Wae Ara (6 KBG). Selain itu, stasi pusat